Tanah Bumbu, SOROT NEWS KALSEL
– Penyusunan buku “Puanna Dekke” resmi dimulai dengan ekspose awal yang digelar di Kantor Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) pada Senin (30/7/2024). Acara ini diresmikan oleh Kabid Kebudayaan, Hj Nooryana, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Budporapar) Tanbu, H. Syamsuddin.
Dalam sambutannya, Hj Nooryana menegaskan bahwa penyusunan buku ini adalah langkah penting dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. “Buku Puanna Dekke bukan hanya upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi dunia pengetahuan dan pendidikan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa melestarikan keberadaan Puanna Dekke sangat penting mengingat nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Puanna Dekke, yang namanya telah menjadi nama jalan di Desa Pejala, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, adalah seorang tokoh dan pedagang Bugis asal Wajo, Sulawesi Selatan. Beliau dikenal sebagai pendiri kota Pagatan pada pertengahan abad ke-18. Makamnya kini diabadikan sebagai salah satu Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) dan telah dibangun secara permanen di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kusan Hilir.
“Masih banyak yang belum tahu kisah Puanna Dekke secara lengkap. Buku ini akan menjadi jawaban dari misteri tersebut dan penting untuk diwariskan kepada generasi mendatang,” tambah Hj Nooryana.
Ekspose awal ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Bappedalitbang, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta beberapa tokoh adat dan masyarakat lainnya. Mereka semua berharap kajian ini mendapatkan masukan dan saran berharga dari seluruh peserta yang hadir.
Hasil penelusuran lapangan oleh Tim Ahli Sejarah ULM Banjarmasin menemukan satu makam di samping makam Puanna Dekke, yang diduga adalah makam Hasan La Pangewa, Raja Pagatan pertama. Penemuan ini menambah kekayaan sejarah yang akan dibahas dalam buku tersebut.
Dengan harapan besar, penyusunan buku “Puanna Dekke” diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan memperkuat identitas budaya masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang dalam menghargai dan melestarikan warisan budaya.(Hmd/team)











