Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 1 Nov 2024 06:25 WIB ·

Pengembangan Wisata Mangrove Desa Angsana Tanbu: Upaya Mendorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Lokal


 Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

SOROT NEWS KALIMANTAN

BATULICIN – Tim Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Pariwisata (RPKPP) Kabupaten Tanah Bumbu terus mendorong pengembangan destinasi wisata baru dengan melakukan kunjungan ke Desa Angsana, Kecamatan Angsana, Rabu (30/10/2024). Fokus utama kunjungan kali ini adalah meninjau persiapan dan potensi Desa Wisata Mangrove Angsana yang diharapkan bisa menjadi daya tarik unggulan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kedatangan tim RPKPP disambut oleh Plt Kepala Desa Angsana, Sayid Firdaus, yang menyampaikan antusiasme dan harapannya terhadap proyek wisata ini. Menurut Sayid, Desa Wisata Mangrove Angsana memang belum dibuka untuk umum karena masih menunggu penyelesaian sejumlah fasilitas pendukung. “Saat ini, kami terus melengkapi fasilitas seperti gazebo, toilet, dan jembatan. Saat semuanya sudah siap, Desa Wisata Mangrove akan dibuka untuk umum,” ujarnya.

Ia menargetkan tahun 2025 sebagai waktu pembukaan Desa Wisata Mangrove Angsana, yang diharapkan bisa mendongkrak perekonomian desa melalui peningkatan kunjungan wisatawan.

Yuli Agustini, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tanah Bumbu yang juga bagian dari tim RPKPP, menambahkan bahwa pihaknya telah menyusun perencanaan jangka panjang untuk pengembangan desa wisata ini. “Pengembangan desa wisata ini bukan hanya mencakup area wisatanya saja, tetapi juga akan dilengkapi dengan pusat UMKM dan akses jaringan telekomunikasi yang memadai,” jelas Yuli.

Diharapkan, kehadiran Desa Wisata Mangrove Angsana akan membawa nilai tambah dan mendorong produktivitas masyarakat sekitar, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.

Ketua Kelompok Hijau Lestari, Khaidir Ansyari, mengungkapkan bahwa gagasan awal dari Wisata Mangrove ini muncul karena Desa Angsana sudah lama dikenal dengan keindahan pantai dan terumbu karangnya. Namun, karena faktor cuaca dan gelombang tinggi pada musim angin tenggara, wisata bahari sering kali ditutup demi keselamatan pengunjung. “Dalam kondisi seperti itu, kami melihat perlunya alternatif wisata yang aman sepanjang tahun, sehingga muncul ide mengembangkan wisata mangrove,” jelas Khaidir.

Menurutnya, Desa Angsana memiliki hutan mangrove yang masih alami dengan luas mencapai 47 hektare, menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

Sejauh ini, beberapa fasilitas di kawasan wisata mangrove sudah dibangun, termasuk pelabuhan kecil hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan jembatan sepanjang 400 meter dari total target 1 kilometer. Rencana selanjutnya, selain fasilitas dasar, akan ada pusat informasi, rest area, dan wahana tambahan seperti flying fox untuk menambah keseruan wisatawan.

Dengan potensi yang dimiliki, Wisata Mangrove Angsana diharapkan akan menjadi magnet baru bagi pariwisata Tanah Bumbu dan menginspirasi pengembangan desa wisata lain di wilayah tersebut.

(Team)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

DPRD Tanah Bumbu Dukung Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, Masripai Dampingi Kadis Perikanan ke Lapangan

10 November 2025 - 09:38 WIB

Kades Sungai Dua Laut Jamin Kesiapan Lahan untuk Usulan Kampung Nelayan Merah Putih

10 November 2025 - 00:22 WIB

Ketua BK DPRD Tanah Bumbu Dorong Gerakan Anti-Bullying, Wujud Kepedulian Nyata terhadap Dunia Pendidikan

9 November 2025 - 01:46 WIB

PANAHAN TANAH BUMBU UKIR SEJARAH! Bawa Pulang 8 Medali, Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu H.Hasanuddin Beri Apresiasi Penuh

7 November 2025 - 13:11 WIB

Ketua Komisi III DPRD Tanah Bumbu, Andi Asdar: 102 Titik PJU, 5 Guardrail, dan 1 Lampu Merah Baru Siap Dipasang

7 November 2025 - 11:04 WIB

Pelantikan Pejabat Fungsional, Dorong ASN Lebih Profesional dan Inovatif

5 November 2025 - 11:47 WIB

Trending di Tanah Bumbu