SOROT NEWS KALIMANTAN
BATULICIN – Embung Salimuran memiliki peran vital sebagai sumber air bagi warga setempat, terutama untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan konsumsi. Namun, hingga kini pemanfaatannya masih terbatas karena jaringan distribusi air belum menjangkau seluruh wilayah desa.
Kepala Desa Salimuran, Mizwar Habibie, mengungkapkan bahwa embung ini baru bisa dimanfaatkan oleh warga RT 4 karena pipa distribusi belum tersambung ke RT lainnya. “Air dari embung ini sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih luas, tetapi kendalanya ada pada jaringan distribusi yang belum maksimal,” ujarnya.

Selain distribusi yang belum merata, kendala lain adalah status kepemilikan embung yang masih berada di bawah Balai Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Hal ini membuat pemerintah desa tidak memiliki wewenang langsung untuk mengelolanya, termasuk menjadikannya sebagai sumber Pendapatan Asli Desa (PAD).
“Selama embung ini masih berstatus aset pemerintah pusat, desa tidak bisa mengelola secara mandiri, sehingga pemanfaatannya pun kurang optimal,” tambah Mizwar.
Dampaknya, infrastruktur di sekitar embung kurang terawat. Akses jalan menuju embung mulai tertutup oleh rumput liar, sementara kondisi tanggulnya juga tidak mendapat perhatian khusus. Jika dikelola oleh desa, perawatan dan pengembangan embung bisa dilakukan secara lebih baik, bahkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata air yang menguntungkan masyarakat.
Mizwar berharap agar perluasan jaringan distribusi air dari embung dapat segera direalisasikan sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh warga Desa Salimuran, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu.
Selain itu, ia juga mendorong agar pengelolaan embung dapat dialihkan ke pemerintah desa. Dengan demikian, embung tidak hanya berfungsi sebagai sumber air, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui berbagai potensi ekonomi yang dapat dikembangkan.
“Jika dikelola dengan baik, embung ini bisa menjadi aset penting bagi desa, baik untuk kebutuhan air bersih maupun sebagai peluang ekonomi baru,” pungkasnya.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Embung Salimuran dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan menjadi sumber daya yang berkelanjutan bagi warga desa.
(Tim.IPJI)











